FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS AIR MINUM SECARA BAKTERIOLOGIS PADA DEPOT AIR MINUM

Iis Rosyiah, Lilis Banowati

Abstract


Air merupakan kebutuhan vital bagi manusia, pengadaan air minum harus memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan secara fisika, bakteriologis, kimia, dan radioaktif. Air merupakan media penyebar berbagai macam penyakit. Depot air minum merupakan salah satu pengolah air minum dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas air sehingga aman dan tidak membahayakan bagi kesehatan masyarakat yang menggunakannya, saat ini yang murah dan mudah diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lokasi kegiatan depot air minum, bangunan depot air minum, sumber air baku depot air minum, alat produksi depot air minum terhadap kualitas air minum secara bakteriologis di Kabupaten Majalengka tahun 2017. Jenis  penelitian  ini  adalah  survey dengan  pendekatan  cross sectional. Subyek penelitian ini adalah seluruh Depot air minum di willayah Kabupaten Majalengka. Jumlah sampel sebanyak 60 depot air minum yang diambil secara proportional random sampling. Data diperoleh dengan wawancara dan observasi menggunakan ceklis pemeriksaan depot air minum dan dianalisis secara statistik  menggunakan Uji Chi square pada tingkat kemaknaan 5% (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi kegiatan depot air minum 56,7% memenuhi syarat, bangunan depot air minum 90 % memenuhi syarat, sumber air baku pada umumnya menggunakan PDAM dan alat produksi depot air minum memenuhi syarat 33%. Hasil uji statistik didapatkan bahwa lokasi kegiatan (p = 0,019) dan alat produksi (p = 0,000) mempunyai hubungan yang bermakna dengan kualitas air secara bakteriologis pada depot air minum di Kabupaten Majalengka tahun 2017.

Kata Kunci : Lokasi kegiatan, Bangunan, Sumber Air Baku, Alat Produksi, dan Kualitas Air Minum Secara Bakteriologis

 

 

ABSTRACT

Water is vital for human needs, provision of drinking water must meet the requirements that are already set by the Government. Safe drinking water for health if it meets the requirements in physics, chemistry, and be bacteriologically radioactive. Water is the medium range of spreaders of the disease. Depot is one of the drinking water processing is intended to improve the quality of the water so it is safe and does not harm to the health of the community that use it, the moment is cheap and easy to obtain. The purpose of this research is to know the relation between the location of the activity depot, depot building drinking water, raw water sources drinking water depot, depot drinking water production tools to the quality of drinking water in be bacteriologically in Kabupaten Majalengka in 2017. Type of this research is a survey with cross sectional approach. The subject of this research is the entire drinking water Depot in Kabupaten Majalengka Area. The number of samples as many as 60 depot drinking water taken in proportional random sampling. The data obtained by interviewing and observations using the depot drinking water inspection checklist and statistically analyzed using Chi square Test on the level of significance of 5% (0.05). The results showed that the location of the depot drinking water activities 56.7% qualified, building depot drinking water 90% qualified, raw water sources in General using TAPS and tool production of qualified drinking water depot 33%. The results of statistical tests is obtained that the location of activity (p = 0.019) and production (p = 0.000) have a meaningful relationship with water quality in drinking water be bacteriologically at depot in Kabupaten Majalengka in 2017.

Keywords : location, activities, buildings, Raw water source, means of production, and the quality of drinking water In be bacteriologically


Full Text:

PDF

References


C Totok Sutrisno, dkk. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Edisi Baru, cetakan ke 6. Jakarta; Rineka Cipta; 2006.

Yance Warman, S.Ked. Pengawasan Kualitas Air Minum Isi Ulang oleh

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2008. Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 5 September 2008. [Diakses tanggal 22 Desember 2016]. Tersedia dari Posted on September 5, 2008

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Jakarta; 2010

Edi Suriaman dan Juwita, Uji Kualitas Air. Universitas Islam Negeri

Malang. 2008. [Diakses tanggal 22 Desember 2016]. Tersedia dari www.scribd.com

Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Surat Edaran Bupati Majalengka

nomor 443.52/ 1630/ Diakses tertanggal 11 April 2003 tentang Pengawasan Kualitas Air Minum. Majalengka; 2003

Bambang Suprihatin, Hubungan Higiene Sanitasi Depot terhadap kualitas

bakteriologis air minum isi ulang. Skripsi. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga; 2007

Sri Malem Indirawati, Analisis Higiene Sanitasi dan Kualitas Air Minum

Isi Ulang (AMIU) berdasarkan Sumber Air Baku pada Depot Air Minum di Kota Medan.Tesis. Medan. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara; 2009

Shofyan Zuhri, Pemeriksaan Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang Di

Kecamatan Jebres Kota Surakarta Tahun 2009. Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah; 2009

Paulina Aziz, Kajian Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kota Pekanbaru. Jurnal penelitian Teroka Riau. 2008; vol.VIII no. 4 September, 46-59

Wahyu Galih, Analisis Higiene Kualitas Air Minum Berdasarkan Bangunan di Kabupaten Jember; 2007

Pitoyo, Kualitas Air Minum Secara Bakteriologis; 2007

Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Evaluasi Penyehatan Lingkungan Tahun 2015. Majalengka; 2015. 11-17

Suklan, Hasil Survey Terhadap Depot Air Minum. Jakarta; 2011

Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat, Pedoman Pengawasan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Seksi Penyehatan Lingkungan TTU & I Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan, Bandung; 2010




DOI: https://doi.org/10.38165/jk.v8i1.96

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Visitor Statistics