PENGARUH LATIHAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK TUNAGRAHITA
Abstract
Tunagrahita merupakan istilah untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Anak dengan tunagrahita memiliki ketidakmampuan beradaptasi dan tingkat kemandirian yang kurang. Pendidikan khusus anak tunagrahita untuk membangun kemandirian dan keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan bina diri. Menyikat gigi merupakan bagian dari bina diri yang harus dikuasai oleh anak, namun masih banyak anak tunagrahita yang tidak mampu menyikat gigi secara mandiri. Kemampuan menyikat gigi anak tunagrahita dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan pelatihan menyikat gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan menyikat gigi terhadap kemampuan menyikat gigi pada anak tunagrahita di SLB C Pancaran Kasih Kota Cirebon tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan one group pretest posttest. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa SD di SLB C Pancaran Kasih data terbaru Agustus 2016 sebanyak 45 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, didapatkan jumlah responden yaitu sebanyak 10 anak. Data diperoleh dengan cara observasi dan dianalisis secara statistika menggunakan analisa uji paired t-test, dengan tingkat signifikasi 0,05.
Hasil penilaian kemampuan anak sebelum dilakukan latihan menunjukkan keseluruhan anak yang mengikuti penelitian ini yaitu sebanyak 10 anak belum mampu menyikat gigi dengan benar. Setelah dilakukan latihan menyikat gigi sebanyak 8 kali selama 2 minggu, anak yang belum mampu berkurang menjadi 4 anak (40%), dan sebanyak 6 anak (60%) mampu menyikat gigi dengan benar. Berdasarkan hasil uji simple paired t-test didapatkan hasil pvalue = 0,000, maka ada pengaruh latihan menyikat gigi terhadap kemampuan menyikat gigi pada anak tunagrahita di SLB C Pancaran Kasih Kota Cirebon Tahun 2017.
Kata kunci          : tunagrahita, latihan menyikat gigi, kemampuan
Â
Â
ABSTRACT
Mental retardation is a term used to refer to children or people who have below average of intellectual capacity. Children with mental retardation have an inability in adaptation and have the lowerlevel of independence. Special education for children with mental retardation is known as self-care, that is to make them involve in daily activities and make them realized to take care their life by themselves. Brush tooth is the part of self care, it must be mastered by children, but there are still many children with mental retardation who can’t brush their teeth independently. There so many ways to increase the ability brush tooth of children with mental retardation, one of them is giving them about training tooth brushing. The aim of the research is to know theeffectiveness of tooth brushing training of ability brushing tooth in child with mental retardation in SLB C Pancaran Kasih Cirebon city 2017. The method of this research is a quasi experiment with one group pretest posttest design. The population in this research are all elementary school student in SLB C Pancaran Kasih latest data 45 student in August 2016. The sampling technique used purposive sampling found the number of respondents as many as 10 children. Data obtained by observation and analyzed statistically using analysis of paired t-test, with a significance level of 0.05. The result showed that there are 10 children who not be able to brush their teeth correctly before they had have training about brushing teeth. After they have trained about to brush their teeth in 8 times in 2 weeks, there are 4 (40%) children who not be able brush their teeth, and there are 6 children (60%) who be able brush their teeth correctly. Based on a simple test of paired t-test showed the p value = 0.000, then there is the effect of training brush tooth of ability brush tooth in child with mental retardation in SLB C Pancaran Kasih Cirebon city 2017.
Keyword              : Mental retardation, training tooth brushing, ability
Full Text:
PDFReferences
Wikipedia. Anak berkebutuhan khusus. [diunduh pada tanggal 6 November 2016]. Tersedia dari: https://id.wikipedia.org
Rini Andriani. Pengertian anak berkebutuhan khusus (ABK). [diunduh pada 6 November 2016]. Tersedia dari: http://www.membumikanpendidikan.com
Mujaddid. Situasi penyandang disabilitas (kesehatan anak dengan disabilitas). Jakarta. 2014
Kementerian Sosial Republik Indonesia. Angka pembangunan kesejahteraan sosial. Jakarta: Kemensos; 2012
Siswanto. Pendidikan kesehatan anak usia dini. Yogyakarta: Pustaka; 2010
Notoatmojo, Soekidjo. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
Arikunto, Suharsimi. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta; 2006
DOI: https://doi.org/10.38165/jk.v8i2.109
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.