FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK)
Abstract
ABSTRAK
Salah satu gerakan percepatan perbaikan gizi yang didapatkan dari adopsi gerakan Scalling up-Nutrition (SUN) Movement adalah Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan. Gerakan Scaling Up-Nutrition (SUN) Movement merupakan suatu gerakan global di bawah koordinasi Sekretaris Jenderal PBB. Hadirnya gerakan ini merupakan respons dari negara-negara di dunia terhadap kondisi status pangan dan gizi di negara berkembang. Tujuan utama dari Scalling Up-Nutrition (SUN) Movement adalah untuk menurunkan masalah gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu proses dari awal kehamilan sampai usia 2 tahun. Terbukti secara ilmiah bahwa Periode 1000 HPK ini merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan seseorang, oleh karena itu periode ini sering disebut sebagai Golden Periode atau “periode emasâ€.  Maka jika pada rentang usia tersebut  anak mendapatkan asupan gizi yang optimal maka penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal. Kader posyandu sebagai salah satu ujung tombak kesehatan masyarakat di Desa mempunyai tugas menjadi jembatan antara masyarakat desa dengan petugas kesehatan, maka kader posyandu harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang kesehatan salah satunya tentang Gizi dan 1000 HPK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pengetahuan kader tentang 1000 HPK.
Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini populasi dan sampelnya adalah seluruh Kader Posyandu di Desa Cigeulis Kecamatan Cigeulis sejumlah 19 orang.
Hasil penelitian 68,4%, kader posyandu mempunyai pengetahuan rendah tentang 1000 HPK, 73,7% kader mempunyai pendidikan rendah. 84,2% kader posyandu berusia matang, cenderung tua. 63,2% kader posyandu mempunyai masa pengabdian/masa kerja lama (> 5 tahun).  Hasil statistik didapatkan hasil terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengatahuan kader posyandu tentang 1000 HPK. Tidak Terdapat hubungan antara usia dengan pengatahuan kader posyandu tentang 1000 HPK. Dan tidak terdapat hubungan antara lama pengabdian dengan pengatahuan kader posyandu tentang 1000 HPK.
Kata kunci: 1000 HPK, kader posyandu.
Â
ABSTRACT
One of the movements to accelerate nutritional improvement obtained from the adoption of the Scaling Up-Nutrition (SUN) Movement is the First 1000 Days of Life Period. The Scaling Up-Nutrition (SUN) Movement is a global movement under the coordination of the UN Secretary General. The presence of this movement is a response from countries in the world to the condition of food and nutrition status in developing countries. The main purpose of the Scaling Up-Nutrition (SUN) Movement is to reduce nutritional problems in the First 1000 Days of Life, which is the process from the beginning of pregnancy until the age of 2 years. Scientifically proven that the First 1000 Days of Life is a period that determines the quality of a person's life, therefore this period is often referred to as the Golden Period or "golden period" So if in that age range the child gets the optimal nutritional intake then a decrease in the nutritional status of the child can be prevented from the start. Posyandu cadres as one of the spearheads of community health in the village have the task of being a bridge between the village community and health workers, so posyandu cadres must have good knowledge about health, one of them is about nutrition and the First 1000 Days of Life Period. The purpose of this study was to determine the factors associated with cadre knowledge about the First 1000 Days of Life (1000 HPK). The type of research used was explanatory research; the research method used was an analytic survey with cross sectional approach. In this study the population and sample were all Posyandu cadres with 19 people. The results of the study were 68.4%, posyandu cadres had low knowledge about the first 1000 days of life (1000 HPK), and 73.7% cadres had low education. 84.2% of Posyandu cadres are mature, tend to be old. 63.2% posyandu cadres have a long term of service (> 5 years). The statistical results show that there is a relationship between educations with the knowledge of posyandu cadres about the first 1000 days of life (1000 HPK), there is no relationship between age and posyandu cadre knowledge about the first 1000 days of life (1000 HPK). And there is no relationship betweenthe length of service and knowledge of the cadre.
Keywords: The First 1000 Days of Life, posyandu cadre.
Full Text:
PDFReferences
Republik Indonesia. Kerangka kebijakan gerakan nasional percepatan perbaikan gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Jakarta:2013
Djauhari T. Gizi dan 1000 HPK. Saintika Medika. 2017;13(2):125
Dwi Suryani Y. Mengejar periode emas 1000 hari pertama kehidupan anak. Program Magister Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta. Tersedia dari : http://pps.unj.ac.id/mengejar-periode-emas-1000-hari-pertama-kehidupan-anak/
Kementerian Kesehatan RI. Hasil pemantauan status gizi dan indikator kinerja gizi tahun 2015. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat. Dirjen Kesmas;2016
Kementerian Kesehatan RI. Buku saku pemantauan status gizi tahun 2017. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat. Dirjen Kesmas;2018;
Iswarawanti DN. Kader posyandu : Peranan dan tantangan pemberdayaannya dalam usaha peningkatan gizi anak di Indonesia. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Volume 13 No.4, Desember 2010
Nurayu AW. Hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan, usia dan lama menjadi kader posyandu dengan kualitas laporan bulanan data kegiatan posyandu. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2013
Rahardjo & Setiyowati. Hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku keluarga sadar gizi (Kadarzi) pada masyarakat perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Banyumas. Kesmasindo [Internet]. 2011;4(2):150–8. Tersedia dari: http://jos.unsoed.ac.id/index.php/kesmasindo/article/view/21/23
Profita AC. Beberapa Faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di Desa Pengadegan Kabupaten Banyumas. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia volume 6 No.3. 2018;6(2):68.
DOI: https://doi.org/10.38165/jk.v11i1.194
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.