MENGEMBANGKAN PERAWATAN PALIATIF BERBASIS MASYARAKAT DI INDONESIA: BELAJAR DARI IMPLEMENTASI SUKSES DI INDIA DAN UGANDA

Syarifah Lubbna, Dr Geraldine Lane

Abstract


India dan Uganda adalah negara berkembang dengan tantangan dan potensi sumber daya yang mirip dengan Indonesia dalam kaitannya dengan upaya pengembangan perawatan paliatif. Namun, akhirnya kedua negara ini mampu mengatasi hambatan tersebut dan membuktikan bahwa perawatan paliatif sekarang tersedia dan dapat diakses oleh masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi layanan perawatan paliatif yang telah diimplementasikan di kedua negara tersebut, kemudian mengidentifikasi strategi yang digunakan yang mungkin dapat diadopsi untuk mendukung praktik perawatan paliatif berbasis komunitas (Community-based Palliative Care) di negara berkembang lainnya termasuk Indonesia. Metode dengan peninjauan cepat (rapid review) terhadap lima database elektronik dilakukan selama periode delapan minggu pada bulan April-Juni 2018. Penelitian yang telah dilakukan terkait praktik perawatan paliatif di India dan Uganda yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dari tahun 2000 hingga 2018 adalah kriteria inklusinya. Semua judul dan abstrak (n = 542) ditinjau relevansinya, dan lima belas artikel yang relevan telah teridentifikasi. Perawatan paliatif berbasis komunitas di India dan Uganda diprakarsai oleh The Pain and Palliative Care Society (PPCS), dan Hospice Uganda (HU). Kolaborasi antara Non-goventmental Organisations (NGOs), pemerintah daerah, WHO, dan organisasi potensial lainnya telah diinisiasi untuk membantu memberikan pelatihan perawatan paliatif, peraturan dan kebijakan, serta memastikan ketersediaan morfin. Relawan komunitas juga dilatih untuk memberi dukungan kepada pasien dengan penyakit kronis dan keluarganya di masyarakat, terutama di daerah pedesaan, dengan kemampuan mengidentifikasi masalah, memberikan dukungan non-medis, dan bertindak sebagai 'jembatan' antara pasien dan profesional perawatan kesehatan. Media lokal juga dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat yang lebih luas. Perkembangan perawatan paliatif berbasis komunitas di India dan Uganda dan strategi yang digunakan telah teridentifikasi. Oleh karena itu, beberapa rekomendasi telah diuraikan untuk mempromosikan pengembangan perawatan paliatif berbasis komunitas di Indonesia. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah pentingnya mengeksplorasi bagaimana manajemen finansial yang efektif dilakukan pada praktik perawatan paliatif berbasis komunitas di negara berkembang lainnya dengan memaksimalkan peran relawan. 

Kata Kunci: Perawatan Paliatif; komunitas; relawan; perawatan di rumah; penyakit terminal;

 

Abstract

India and Uganda are developing countries with similar barriers and potential resources with Indonesia in relations to palliative care provision. However, they were finally able to tackle the barriers and prove that palliative care is now available and accessible in their communities. This study aims to explore the palliative care services that have been implemented in these two countries, and then to identify strategies used that might be needed in supporting community-based palliative care (CBPC) practices in other developing countries including Indonesia. A rapid review of five electronic databases was undertaken over an eight-week period in April-June 2018. Prior studies of palliative care practices in India and Uganda published in English from 2000 to 2018 were included. All titles and abstracts (n=542) were reviewed for relevance, and fifteen articles were identified. The CBPC in India and Uganda were initiated by the Pain and Palliative Care Society, and Hospice Uganda respectively. The collaborations between these NGOs, local governments, WHO, and other potential organizations have been initiated to help providing palliative care trainings, regulations and policies as well as ensuring availability of free morphine. The Community volunteers have been trained to support chronically ill patients and their families in society, particularly in rural areas, by identifying their issues, providing non-medical support, and acting as a ‘bridge’ between the patients and health care professionals. Local media was also utilized to help raising awareness of wider population. The development of CBPC in India and Uganda and the strategies used have been identified. Considering these strategies, some recommendations have been outlined to promote the development of community-based palliative care in local areas in Indonesia. It is recommended for the next researcher to explore funding management in the practice of community based palliative care by optimizing the role of volunteers.

Keywords: Palliative care; community; volunteer; home care; terminal illness


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.38165/jk.v11i2.221

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Visitor Statistics