HUBUNGAN HIGIENE SANITASI, SUMBER AIR MINUM DENGAN KUALITAS BAKTERIOLGI AIR MINUM DI KEDAI KOPI
Abstract
Air minum di kedai kopi harus memenuhi syarat namun masih ada higiene sanitasi kedai kopi tidak layak, beragam jenis sumber air minum belum dilakukan pemeriksaan kualitas bakteriologi. Tujuan penelitian mengetahui higiene sanitasi, sumber air minum yang digunakan, kualitas air minum, hubungan higiene sanitasi dan sumber air minum dengan kualitas bakteriologi air minum di kedai kopi. Metodologi penelitian kuantitatif pendekatan cross sectional study. Instrumen berupa checklist. Populasi 35 kedai kopi dan sampel 35 kedai kopi di wilayah kerja Puskesmas Mekar Baru . Variabel bebas higiene sanitasi dan sumber air minum, variabel terikat kualitas bakteriologi air minum. Data primer meliputi observasi dan wawancara uji kualitas bakteriologi air dengan Compack Dry EC. Data sekunder meliputi Puskesmas, Dinkes Kota, Provinsi serta uji kepustakaan. Analisa data dengan uji chi square. Hasil tidak ada hubungan higiene sanitasi dengan kualitas bakteriologi air minum yang digunakan di kedai kopi p value 0,132 > dari ά 0,05 dan tidak ada hubungan sumber air minum dengan kualitas bakteriologi air minum yang digunakan di kedai kopi nilai p value = 0,694 > ά 0,05 maka H0 diterima. Saran berupa Kegiatan pengawasan, pembinaan, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin terhadap penjamah dan pengelola kedai kopi serta dijadikan referensi penelitian selanjutnya.
Kata Kunci: Higiene; sanitasi; air minum; bakteriologi
Abstract
Drinking water in coffee shops must meet the requirements but there is still inadequate sanitation and hygiene in coffee shops, various types of drinking water sources have not been tested for bacteriological quality. The purpose of the study was to determine the sanitation hygiene, the source of drinking water used, the quality of drinking water, the relationship between sanitation hygiene and drinking water sources with the bacteriological quality of drinking water in coffee shops. The quantitative research methodology is a cross sectional study approach. The instrument is a checklist. The population is 35 coffee shops and a sample of 35 coffee shops in the working area of the Mekar Baru Health Center. The independent variables are sanitation hygiene and drinking water sources, the dependent variable is the bacteriological quality of drinking water. Primary data includes observations and interviews of water bacteriological quality test with Compack Dry EC. Secondary data includes Puskesmas, City, Provincial Health Office and library testing. Data analysis with chi square test. The results showed that there was no relationship between sanitation hygiene and the bacteriological quality of drinking water used in coffee shops p value 0.132 > from 0.05 and there was no relationship between drinking water sources and the bacteriological quality of drinking water used in coffee shops p value = 0.694 > 0 .05 then H0 is accepted. Suggestions in the form of monitoring activities, coaching, and routine health checks for coffee shop handlers and managers and are used as references for further research.
Keywords: Hygiene; sanitation; drinking water; bacteriological
Full Text:
PDFReferences
Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan. J Chem Inf Model. 2019;53(9):1689–99.
Permenkes. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor.492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.(2012), Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2010.
Zikra W, Amir A, Putra AE. Identifikasi bakteri escherichia coli (e. coli) pada air minum di Rumah Makan dan Cafe di Kelurahan Jati serta Jati Baru Kota Padang. J Kesehat Andalas. 2018;7(2):212–6.
Kurniasih RP, Nurjazuli N. Hubungan higiene dan sanitasi makanan dengan kontaminasi bakteri escherichia coli dalam makanan di Warung Makan Sekitar Terminal Borobudur, Magelang. J Kesehat Masy. 2015;3(1):549–58.
Dakwani T. Higiene sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) di Gudang 100 pada Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya Tahun 2018. J Kesehat Lingkung. 2019;11(1):69–74.
Kepmenkes. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi Rumah Makan dan Restoran, Direktorat Penyehatan Lingkungan. Menteri Kesehat Republik Indones [Internet]. 2003;1116/MENKE:1–22. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.tecto.2012.06.047%0Ahttp://www.geohaz.org/news/images/publications/gesi-report with prologue.pdf%0Ahttp://ec.europa.eu/echo/civil_protection/civil/pdfdocs/earthquakes_en.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.gr.2011.06.005%0Ahttp:/
Soulmy S. Keberadaan coliform pada sumber air bersih di Rumah Makan Wilayah Kampus Universitas Jember (Studi di Jalan Kalimantan dan Jalan Jawa Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember).
Kemenkes. Roadmap pengawasan kualitas air minum. Dialog. 2021;44(1):i–Vi.
Masturoh I, Anggita N. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta Pus Pendidik Sumber Daya Mns Kesehat. 2018;
Santoso S. Panduan lengkap SPSS Versi 23. Elex Media Komputindo; 2016.
Wardana AA, Gunawan AT, Hilal N. Hubungan hygiene sanitasi makanan dan minuman terhadap kandungan bakteriologis escherichia coli pada sop buah Di Wilayah Universitas Jenderal Soedirman, Wilayah Gor Satria, Dan Wilayah Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Bul Keslingmas. 2017;36(3):262–8.
Andriani Y. Analisis faktor yang berhubungan dengan higiene sanitasi Rumah Makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sarolangun Kabupaten Sarolangun. J Ilmu Kesehat Masy Berk. 2020;2(2):10–7.
Lado RY, Kristiani ER, Febriani H. Analisis higiene sanitasi dan keberadaan bakteri escherichia coli pada peralatan makan (piring) Di Warung Lesehan Pada Wilayah Babarsari. In: Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati e-ISSN. 2020. p. 20–8.
Aminah S, Ginting DBR. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas air minum Di Rumah Makan Di Terminal Kota Bandar Lampung. J Anal Kesehat. 2017;4(1):383–91.
Romadhona M. Analisis kualitas bakteriologis air minum Di Restoran Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Kota Bengkulu. J MEDIA Kesehat. 2015;8(2):152–9.
DOI: https://doi.org/10.38165/jk.v13i1.263
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.