HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMPN 2 BANJARAN
Abstract
Perilaku seksual pada remaja dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual remaja pada siswa kelas 3 di SMP Negeri 2 Banjaran. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 orang dengan pengambilan sampel secara total sampling. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu kuesioner. Analisis yang digunakan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas 3 mempunyai pengetahuan baik sebanyak 33 responden (55%) dan berdasarkan perilaku seksual remaja didapatkan remaja mempunyai prilaku seksual tidak baik sebanyak 38 siswa ( 63%). Berdasarkan hasil bivariat didapatkan terdapat hubungan yang signifikan anatara pengetahuan dengan perilaku seksual remaja dengan p value sebesar 0,003 artinya p value < 0,005. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pihak sekolah bisa berkerjasama dengan puskesmas untuk memberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja dan pendidikan seksual. Sehingga remaja menjadi peduli terhadap kesehatan reproduksinya.
Kata Kunci: Pengetahuan; Kesehatan Reproduksi; Perilaku Seksual Remaja
Abstract
Sexual behavior in adolescents is influenced by several factors including knowledge. This study aims to determine the relationship of reproductive health knowledge to adolescent sexual behavior in grade 3 students at SMP Negeri 2 Banjaran. The research design used is observational analytic. The approach used in this research is cross sectional. The sample in this study was 60 people with total sampling. The data collection method used is a questionnaire. The analysis used uses univariate and bivariate analysis. The results of the univariate study showed that most of the 3rd grade students had good knowledge of 33 respondents (55%) and based on adolescent sexual behavior it was found that 38 students (63%) had bad sexual behavior. Based on the bivariate results, it was found that there was a significant relationship between knowledge and adolescent sexual behavior with a p value of 0.003 meaning that the p value <0.005. Based on the research results, it is hoped that schools can work together with health centers to provide knowledge about adolescent reproductive health and sexual education. So that teenagers become concerned about their reproductive health.
Keywords: Knowledge; Reproductive Health’ Adolescent Sexual Behavior
Full Text:
PDFReferences
Hasanah, H. (2016). Pemahaman kesehatan reproduksi bagi perempuan: Sebuah strategi mencegah berbagai resiko masalah reproduksi remaja. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 11(2), 229–252.
Meliana Rahmadani, M., Agustina, A., Eti Surtiati, E., & Nawati, N. (2021). GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA TARUNA TERPADU 1 KABUPATEN BOGOR. Poltekkes Kemenkes Bandung.
Kumalasari, D. (2016). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku seksual pada siswa SMK. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), 93–97.
Bhavya, P., & Somashekar, S. (2023). Pregnant Women’s Health Study Supports Nanjangudu Taluk’s Anganwadi Scheme for Maternal Well-Being. International Journal of Social Health, 2(5), 284–294.
Widyastuti, Y., Rahmawati, A., & Purnamaningrum, Y. E. (2009). Kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya, 26(66), 2.
Khasanah, Y. Y., Dini, A. Y. R., & Saputri, W. A. (2022). The Relationship Between Knowledge of Postpartum Mothers About Perineal Wound Treatment With Perineal Wound Healing. Indonesian Health Journal, 1(1), 7–12.
Handhika, P. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Sikap Seksual Pranikah di SMK Taman Siswa Nanggulan Tahun 2017. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Pratama, E., Hayati, S., & Supriatin, E. (2014). Hubungan pengetahuan remaja tentang pendidikan seks dengan perilaku seks pranikah pada remaja di SMA Z Kota Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 2(2).
Santrock, J. W. (2003). Adolescence perkembangan remaja (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Wawan, A., Teori, D. M., & Pengetahuan, P. (2011). Sikap Dan Perilaku Manusia: Yogyakarta. Nuha Medika.
Notoatmodjo. (2015). Pendidikan dan Perilaku Seksual. PT. Rineka Cipta.
Fitriana, N. G. (2012). Hubungan pengetahuan dan sikap tentang seks pranikah dengan perilaku seksual pada siswa SMK XX Semarang. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 3(1).
Hyde, J. S., & DeLamater, J. D. (2000). Understanding human sexuality. McGraw-Hill.
Pratiwi, N. L., & Basuki, H. (2010). Analisis hubungan perilaku seks pertama kali tidak aman pada remaja usia 15-24 tahun dan kesehatan reproduksi. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13(4), 309–320.
Pinandari, A. W., Wilopo, S. A., & Ismail, D. (2015). Pendidikan Kesehatan reproduksi formal dan hubungan seksual pranikah remaja Indonesia. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 10(1), 44–50.
Romulo, H. M., Akbar, S. N., & Mayangsari, M. D. (2016). Pernanan pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual remaja awal. Jurnal Ecopsy, 1(4).
Widiyanto, B., & Sari, A. M. (2013). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap Pengetahuan tentang Perilaku Seksual. Jurnal Keperawatan Komunitas, 1(2).
DOI: https://doi.org/10.38165/jk.v14i1.370
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.