PENDAMPINGAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA KELOMPOK BERISIKO (WANITA PENJAJA SEX) DI TEMPAT HIBURAN MALAM
Abstract
Abstract
Voluntary Counseling and Testing or abbreviated as VCT is one of the public health strategies which has a role as an entry point for all HIV/AIDS health services. The implementation of VCT is influenced by the perception of risk, wherein individuals who perceipts themselves at risk of HIV/AIDS will consider to perform VCT. The purpose of this activity is to increase trust in health (Health Belief Model) in VCT services. The method used is pre-test counseling and HIV test. VCT activities ran smoothly, which was indicated by the cooperativeness of VCT service recipients when they were asked for information required by providers. VCT service should be improved by providing counseling on the prevention of transmission as well as signs and symptoms of HIV/AIDS
Â
Keywords: Voluntary Counseling and Testing
Abstrak: Konseling dan Testing Sukarela yang dikenal sebagai Voluntary Counselling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat dan sebagai pintu masuk ke seluruh layanan kesehatan HIV/AIDS. Pemanfaatan VCT salah satunya dipengaruhi oleh persepsi terhadap risiko yakni individu yang memiliki persepsi bahwa dirinya berisiko terhadap HIV/AIDS akan mempertimbangkan untuk melakukan VCT. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kepercayaan terhadap kesehatan (Health Belief Model) pada layanan VCT. Metode yang dilakukan yaitu konseling pra test dan tes HIV. Kegiatan VCT berjalan dengan lancar yang ditandai dengan kooperatifnya penerima layanan VCT saat diminta informasi yang dibutuhkan oleh petugas. Meningkatkan layanan VCT dengan memberikan konseling mengenai mencegah penularan serta tanda dan gejala HIV/AIDS.
Â
Kata Kunci: Voluntary Counseling and Testing
Full Text:
PDFReferences
Aprilioza, Almer. Argadireza, Dadi S. Feriandi, Y. (2015). Hubungan Kebiasaan Merokok Pada Orang Tua Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Plered. Prosiding Pendidikan Dokter, 325–328.
Bayat, F., Shojaezadeh, D., Baikpour, M. (2013). The Effects of Education Based on Extended Health Belief Model in Type 2 Diabetic Patient : Randomized Controlled Trial.
Bock. (2009). Factors Influencing the Uptake of HIV Voluntary Counseling and Testing in Namibia. Vrije University Amsterdam, Netherlands.
Conner, M., Norman, P. (2005). Predicting Health Behaviour. In Research and Practice With Social Cognition Models (Second). Open University Press.
Depkes RI. (2009). Ergonomi.
Depkes RI. (2010). Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara Sukarela (Voluntery Counselling and Testing).
Dinkes Provinsi Jawa Barat. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Direktorat Bantuan Sosial. (2007). Pedoman Pendampingan pada Rumah Perlindungan dan Trauma Center. Departemen Sosial RI.
Kemenkes, R. (2018). Profil Kesehatan Indonesia.
Kemenkes, R. (2019). Sistem Informasi HIV/AIDS dan IMS Online. siha.kemenkes.go.id
Niken. (2018). Faktor Pendorong Pemanfaatan Layanan Voluntary Counselling And Testing (VCT) Oleh Lelaki Suka dengan Lelaki (LSL). Ners Dan Kebidanan.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku dan Kesehatan.
Purwaningsih. (2010). Analisis Faktor pemanfaatan VCT pada orang dengan Resiko Tinggi HIV/AIDS. Ners, 6(1), 58–67.
Ruhyana. (2013). VCT HIV.
Sa’diyah, Dewi Rahadatul., Suryaningrum, Endang, R. (2021). Health Bilief Model Pada Perilaku Merokok Menurut Tingkat Pendapatan. Buletin Riset Psikologi Dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(1), 638–648.
Susilowati, Tuti; Sofro, Muchlis AU Sofro; Sari, A. B. (2020). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian HIV/AIDS di Magelang. Seminar Nasional Rekam Medis & Informasi Kesehatan, 85–95.
Yudianti, Ika., Nurhayati, Rintik. (2018). Hubungan Health Belief Model Dengan Keterlambatan Rujukan Kasus. MIKIA (Mimbar Ilmu Kesehatan Ibu Dan Anak), 2(1).
DOI: https://doi.org/10.38165/jirah.v1i1.270
Refbacks
- There are currently no refbacks.