HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWA
Abstract
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat global di negara berkembang maupun negara maju dengan konsekuensi yang besar bagi kesehatan manusia serta pembangunan nasional dan ekonomi. Anemia pada remaja akibat  kurang gizi dapat berdampak buruk pada kesehatan, pertumbuhan, dan sistem imun. Penyebab utama anemia gizi ialah konsumsi zat besi yang tidak cukup, absorbsi zat besi yang rendah, dan pola makan yang sebagian besar terdiri dari nasi dan menu yang kurang beraneka ragam. Kebiasaan makan pagi termasuk dalam salah satu dari 13 pesan dasar gizi seimbang. Bagi mahasiswa/remaja, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran yang akan meningkatkan prestasi belajar. Makan pagi juga sangat berperan terhadap pemenuhan gizi seimbang pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan makan pagi dengan kejadian anemia pada mahasiswa program studi D III Gizi Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan menggunakan desain cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Prodi D III Gizi Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dengan jumlah 122 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yaitu  sejumlah 35 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 mahasiswa, 29 mahasiswa memiliki kebiasaan makan pagi 29 mahasiswa (83%) yang tidak anemia, jarang sarapan pagi yaitu 1 mahasiswa (2,8%) dan yang tidak pernah sarapan yaitu 5 mahasiswa. Nilai pValue dari uji Chi square yaitu 0,125 (P<0,05). Sehingga hasilnya yaitu ada hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan kejadian anemia pada mahasiswa
Kata kunci: kebiasaan makan pagi, anemia, mahasiswa
Â
ABSTRACT
Anemia is a global public health problem in both developing and developed countries with great consequences for human health as well as national and economic development. Anemia in adolescents due to malnutrition can adversely affect health, growth, and the immune system. The main causes of nutritional anemia are insufficient intake of iron, low iron absorption, and a diet consisting mostly of rice and a less varied menu. Breakfast habits are included in one of 13 basic messages of balanced nutrition. For students, breakfast can increase the concentration of learning and make it easier to absorb lessons that will improve learning achievement. Breakfast also greatly contribute to the fulfillment of balanced nutrition in children. The purpose of this study to determine the relationship between morning eating habits with the incidence of anemia in the students of study program D III Gizi Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
This research is an observational research using cross-sectional design. The population in this study is a student of Study Program D III Gizi Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya with the number of 122 people. Sampling technique using random sampling technique that is a number of 35 people.
The result of the research shows that from 35 students, 29 students have breakfast habit of 29 students (83%) who are not anemic, rarely breakfast that is 1 student (2.8%) and who never breakfast is 5 students. The pValue value of Chi square test is 0,125 (P <0,05). So the result is a relationship between breakfast habits with the incidence of anemia in students
Keywords: breakfast habits, anemia, students
Full Text:
PDFReferences
Depkes. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. [Diunduh tanggal 15 Januari 2016]. Tersedia dari : www.depkes.go.id. 2006
Ruel MT. Can Food-Based Strategies Help Reduce Vitamin A and Iron Deficiencies? A Review of Recent Evidence. Washington DC : International Food Policy Research Institute;2001
Soekirman. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : DirJen PTDPN;2000.
WHO [World Health Organization]. Adolescent Nutrition: A Review of the Situation in Selected South-East Asian Countries. New Delhi : WHO Region Office for South-East Asia;2006
Permaesih D, S Herman. Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja. Buletin Penelitian Kesehatan 33(4):162-171.2005
Agus ZAN. Pengaruh Vitamin C Terhadap Absorpsi Zat Besi pada Ibu Hamil Penderita Anemia. In : MEDIKA Jurnal Kedokteran dan Farmasi. Vol. XXX; 2004.p. 496 – 499. 2010
Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama;2001
Darlina. Hubungan Konsumsi Mie Instant Dengan Status Gizi Pada Mahasiswa Di Asrama Putra. Medan: Universitas Sumatra Utara;2009
Sayogo, S. Gizi Dan Pertumbuhan Remaja. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2006
Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC;2004
Arimurti, Ida. Makan Bersama Keluarga Membentuk Pola Makan Remaja Lebih Baik. 2009
Ayustaning Warno, Haryono. Tontonan Televisi Memmpengaruhi Pola Makan Remaja.2009
Wirakusumah. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta: PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara;1999
Saraswati, E. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Anemia Remaja Puteri SMU Anemia Dan Non Anemia Di Enam Dati II Provinsi Jabar. Bogor: Puslitbang Gizi;1997
Depkes. Survei Kesehatan Rumah Tangga. 2001
Chusniaty, N. Hubungan Anemia Dengan Karakteristik Responden, Pola Konsumsi Dan Asupan Zat Gizi Pada Remaja Puteri SMUN. Bekasi: Jurnal Gizi Klinik Indonesia;2002
Permaesih. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Perilaku Dalam Mencegah Anemia Gizi Besi Di SLTA 15 Jakarta Selatan. Skripsi. 2005
Wijiastuti, Harni. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Remaja Puteri Di Tsanawiyah Negeri Cipondok Tangerang. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI;2006
Khumaidi. Gizi Masyarakat. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia;1994
DOI: https://doi.org/10.38165/jk.v8i2.111
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.